Dosen IPB University di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat melalui program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) di Kelurahan Labuhan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara.
Program bertajuk ‘Pengenalan Diversifikasi dan Hilirisasi Produk Samping Perikanan Laut’ ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah produk samping perikanan laut menjadi produk bernilai ekonomis.
Dospulkam ini merupakan salah satu bentuk pengabdian dosen IPB University di lokasi yang memiliki nilai historis/sosiologis bagi para dosen. Program ini dirancang dengan menghadirkan inovasi hasil penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) para dosen yang siap diimplementasikan di masyarakat.
Dalam kegiatan ini, para dosen IPB University memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara mengolah produk samping perikanan laut seperti tulang ikan dan kulit udang menjadi produk bernilai jual tinggi. Beberapa diantaranya seperti kecap ikan, kitosan, dan kolagen.
“Labuhan Deli memiliki potensi perikanan laut yang tinggi. Namun, masih banyak produk sampingan yang tidak termanfaatkan dengan baik karena masyarakat belum mengetahui cara mengolah dan memasarkannya,” ujar Dr Meutia Samira Ismet, ketua tim Dospulkam IPB University.
Melalui program ini, Dr Meutia mengatakan, para dosen berharap dapat membantu masyarakat Labuhan Deli untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Dari pengamatannya, antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Bahkan, masyarakat menginginkan program ini dapat berkelanjutan di masa depan.
“Kami sangat antusias menyambut program ini. Semoga ini menjadi program yang memiliki keberlanjutan dan menjadi wadah untuk kami mengembangkan segala potensi perikanan yang ada di Labuhan Deli,” ungkap Dani Amrizal, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban yang mewakili Lurah Labuhan Deli.
Dr Meutia menyebut, untuk mencapai tujuan tersebut, kolaborasi berbagai pihak terkait sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan program. Dengan demikian, program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah produk perikanan laut.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dan membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” tandasnya.
Kegiatan diikuti oleh 40 peserta, terdiri dari nelayan dan ibu pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK). Turut hadir perwakilan dari Pemerintah Kota Medan, Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Sumatera Utara, dan Klub Indonesia Hijau. (*/Rz)